tag:blogger.com,1999:blog-72438043057378206012024-03-14T06:55:37.552+07:00Sharing Useful Informationblog ini dibuat sebagai wadah untuk berbagi dan diskusi informasi bermanfaat. Mohon bantuan kawan2 untuk mengembangkan blog ini.
Terima kasihcazchuz-want2sharehttp://www.blogger.com/profile/04133997143028095915noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-7243804305737820601.post-30781066622502474532012-03-01T14:27:00.000+07:002012-03-01T14:27:40.226+07:00Ulasan Lagu Surabaya<blockquote class="tr_bq"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Surabaya, Surabaya, oh Surabaya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">kota kenangan, kota kenangan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">takkan terlupa<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Di sanalah, di sanalah, di Surabaya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">pertama lah, tuk yang pertama<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">kami berjumpa<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Kuteringat masa yang telah lalu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">s'ribu insan, s'ribu hari<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">berpadu satu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Surabaya, di tahun empat lima<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">kami berjuang, kami berjuang<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">bertaruh nyawa</span></div></blockquote> <a href="http://lirik.kapanlagi.com/artis/titik_hamzah/surabaya">Lirik Lagu "Surabaya"</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQWsJP7mP6tH3UkZ42McCikndcSYf5Ue3jNV6V1P0Ly1MeiSHJS159HTaFelXP5cgyM3XvutkFn_vUV5J-oytL-VrY4xUteAEOwpTvk3x2mqzfyjUSKXYuKB5Zb1v8FFTqEh9M24WQO0U/s1600/Jang-Pertama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQWsJP7mP6tH3UkZ42McCikndcSYf5Ue3jNV6V1P0Ly1MeiSHJS159HTaFelXP5cgyM3XvutkFn_vUV5J-oytL-VrY4xUteAEOwpTvk3x2mqzfyjUSKXYuKB5Zb1v8FFTqEh9M24WQO0U/s320/Jang-Pertama.jpg" width="312" /></a></div><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ya, lirik tersebut sengaja saya ambil untuk mengawali tulisan ini. Saya yakin semua warga Surabaya pasti mengenal (lirik) lagu tersebut. Namun, (mungkin) hanya sebagian orang saja yang tahu siapa penyanyi lagu tersebut. Penyanyi lagu sepanjang masa (<i>evergreen</i>) itu adalah grup Dara Puspita, dengan <span lang="IN">Titiek Hamzah</span> sebagai vokalis. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> Dara Puspita memang menorehkan tinta emas dalam percaturan musik di Indonesia. Nama grup vokal ini pantas disejajarkan dengan D’Loyd atau Koes Plus. Namun, entah karena persoalan gender atau hal lain, sehingga nama mereka jarang disebut-sebut dibanding grup seangkatannya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> Mereka menggabungkan diri dalam bendera dara Puspita tahun 1964 di Surabaya. Ketika itu, band daerah seperti ini masih bisa <i>menyodok</i> ke tingkat nasional, karena persaingan tidak seketat sekarang. Sejak awal mereka telah sepakat agar semua personilnya harus cewek.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> Sambutan penonton tidak hanya di Tanah Air. Dalam pertunjukan mencari dana di Kuala Lumpur (Malaysia) awal November 1967, mereka dielu-elukan ribuan penonton yang juga berebut bersalaman dan minta tanda tangan. Pada kesempatan itu, Dara Puspita tampil bersama pelawak dan penyanyi Alwi serta Oslan Husein. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Personil <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam kehidupan sehari-hari, keempat gadis itu termasuk "anak mami". Lies, misalnya, patuh kepada orangtuanya sehingga dia baru giat bermain gitar ketika duduk di bangku SMA. Padahal, kakaknya, Titiek AR, sudah ngeband sejak SMP.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Titiek AR yang lahir 19 Januari 1946 dan Lies 30 Januari 1948 adalah dua dari 10 anak Adjie Rachman, yang pada masa mudanya dikenal sebagai pemusik keroncong. Meskipun orangtuanya mula-mula tidak setuju kedua putrinya bermusik, mereka akhirnya bangga ketika tahu Titiek AR bersama grup sekolahnya menjadi juara. Sukses Titiek AR ini memacu Lies menekuni gitar dan bahkan juga organ.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hampir sama dengan Titiek dan Lies, Susy juga tidak didukung orangtua ketika menyatakan niatnya bermusik. Namun, ketekunan dan kekerasan hatinya membuat orangtuanya menyerah juga. Susy, kelahiran 5 Juli 1947 dengan nama Sioe Tjuan, adalah salah satu dari tujuh anak pasangan Tjan Tjun Han dan Hanna Elizabeth Nander. Keterampilan Susy sebagai drummer perempuan dijadikan barometer oleh para penabuh drum cewek lainnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Titiek Hamzah, yang lahir di Bukittinggi 16 Januari 1949, merupakan anggota termuda. Sudah suka musik sejak usia enam tahun dan bergabung dengan band bocah bersama Jopie Item yang bernama Xaverius. Titiek Hamzah, satu-satunya anggota Dara Puspita yang masih aktif dalam musik sampai sekarang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Konsep Musik<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Album pertama berjudul Jang Pertama dirilis dalam bentuk piringan hitan berisi lagu lagu Pantai Pataya, Tanah Airku, Mari Mari, Ali Baba, Kenangan Yang Indah, Burung Kakaktua, Lagu Gembira, dan Surabaya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Penggarapan musik Titiek Hamzah dan kawan-kawan biasa-biasa saja, bahkan sangat kentara pengaruhnya dari musik Barat, seperti Everly Brothers atau Rolling Stones. Dengan keterbatasan itu, ternyata mereka berani membawakan Burung Kakaktua dengan gaya sendiri dalam abum Jang Pertama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lagu lain "Surabaya" menjadi sedemikian populer sehingga banyak orang beranggapan lagu itu adalah karya Dara Puspita dan tidak mengira bahwa nomor tersebut merupakan ciptaan kelompok sandiwara Bintang Surabaya pada tahun 1928, yang liriknya dimodifikasi oleh A Rachman, ayah Lies dan Titiek.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sedangkan lagu "Mari Mari" ciptaan Titiek Puspa bisa dikatakan hadir dengan ciri khas mereka yang saat itu termasuk meledak-ledak dan ceria. Pantai Pataya yang tidak kalah populer dibandingkan Surabaya, ternyata menurut Titiek Hamzah, terinspirasi oleh sebuah lagu yang dibawakan grup musik di Bangkok (Thailand) ketika mereka tur ke sana. Demikian juga Pusdi dan Aku Pergi yang tercipta di Negeri Gajah Putih itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam penciptaan lagu, Dara Puspita tidak merasa seterampil grup-grup musik sekarang. Itulah sebabnya Jang Pertama mengandalkan lagu-lagu Titiek Puspa, Yon Koeswoyo (Kenangan Yang Indah), serta A Rachman dalam penulisan lirik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Demikian juga pada tiga album selanjutnya. Album kedua berisi lagu-lagu Titiek Puspa, selain karya Titiek Hamzah. Titiek Puspa tetap diandalkan dalam album ketiga, Green Green Grass Of Home, dan album keempat, A Go Go.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam album ketiga, mereka membawakan Green Green Grass Of Home yang sebelumnya dipopulerkan oleh Tom Jones dan juga Lonely Street (Clarence Henry dan Andy Williams). Pada album keempat, lagu Bee Gees, To Love Somebody, dinyanyikan dengan aransemen yang nyaris tak berubah dengan yang asli.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tour Eropa<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dara Puspita berangkat ke Eropa pada Juli 1968. Tetapi, sebelumnya mereka mampir di Iran. Kalau keempat gadis itu selalu memperoleh bantuan teknisi ketika memasang dan mempersiapkan alat sebelum pertunjukan di Tanah Air, di luar negeri mereka harus melakukannya sendiri. Kepanikan terjadi ketika kabel putus atau peralatan suara yang berat salah tempat dan harus dipindahkan. Untung, Moerdiono yang memimpin mereka berusaha membantu sebagai juru bahasa.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Titiek Hamzah dan kawan-kawan merasa terhibur ketika pertunjukan mereka memperoleh sambutan meriah. Bahkan, seorang pangeran dari Kerajaan Iran waktu itu minta dinyanyikan lagi lagu Kakaktua.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dari Iran mereka ke Jerman Barat dan Turki. Perjalanan terasa semakin berat, dari satu pertunjukan ke pertunjukan lainnya tidak jarang harus menempuh perjalanan sampai 100 kilometer. Begitu tiba, mereka langsung membongkar dan kemudian memasang semua peralatan. Untung saja sejak di Jerman Barat mereka dibantu <i>roadies</i> yang mengurusi peralatan. Jadi, pada tur di Hongaria, keempat dara bisa konsentrasi menyiapkan lagu saja.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Perjalanan di Hongaria berakhir bulan Oktober 1969, atau satu tahun tiga bulan setelah mereka meninggalkan Tanah Air. Selama kurun waktu itu, Dara Puspita mengadakan lebih dari 250 pertunjukan di 70 kota besar dan kecil. Pada saat itulah mereka berkenalan dengan dua dari empat manajer yang menangani mereka di Inggris.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di London, Dara Puspita tinggal di daerah Chelsea, tidak jauh dari Carnaby Street dan Oxford Street di pusat ibu kota Inggris itu. Di sini, Titiek AR, Lies, Susy, dan Titiek Hamzah diperkenalkan kepada Collin Johnson dari NEM Enterprise, yang menangani The Beatles pada awal kariernya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sebelum meninggalkan Inggris menuju ke Perancis, Dara Puspita menghasilkan singel Ba Da Da Dum dan Dream Stealer. Singel ini pun senasib dengan yang sebelumnya. Tetapi, Dara Puspita segera melupakannya. Dari Perancis mereka menuju ke Belgia, Spanyol, dan Belanda.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di Belanda, beberapa bulan sebelum kepulangan mereka ke Indonesia, tepatnya pada 11 September 1971, Titik Hamzah sempat menyatakan mundur secara tertulis dari Dara Puspita. Hal tersebut menunjukkan telah terjadinya ketidakharmonisan di antara mereka, bahkan sejak masih berada di Eropa.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kembali ke Indonesia<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dara Puspita kembali ke Indonesia tanggal 3 Desember 1971 dan disambut bagaikan <i>Supergroup</i>, sebagaimana Deep Purple yang mendarat di Bandara Kemayoran enam tahun kemudian. Jadwal pertunjukan sudah menunggu walaupun ada isu Dara Puspita sebenarnya sudah bubar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tidak heran jika Dara Puspita menebarkan sensasi tentang rencana bubar itu. Ketika tur di sejumlah kota, rumor tentang hal tersebut semakin menjadi-jadi. Apalagi masyarakat ingin tahu apa saja yang mereka peroleh setelah tiga tahun lebih berada di Eropa.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hanya 15 hari setelah menjejakkan kaki di Indonesia, Dara Puspita tampil pada 18-19 Desember 1971 di Istora Senayan bersama Panbers dan The Rollies, disaksikan sekitar 23.000 penonton. Tanggal 31 Desember 1971 mereka unjuk gigi di Pandaan bersama The Rollies, The Gembels, Yeah Yeah Boys, Vivi Sumanti, dan Nidya Sisters.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kemudian mereka tur ke Malang, Bandung, Denpasar, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo, Kediri, Tulungagung, Madiun, Jember, Yogyakarta, Solo, Tasikmalaya, Tegal, Surabaya, dan 29 Maret 1972 di Jakarta sebagai tur terakhir di Pulau Jawa. Pertunjukan ini mempunyai arti tersendiri bagi Susy dan Yon Koeswoyo karena mereka berpacaran meskipun tidak sampai ke pernikahan.<o:p></o:p></span></div><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> Setelah pertunjukan terakhir di Jakarta itu, Dara Puspita terbang ke Manado dan Makassar. Setelah itu Dara Puspita dinyatakan bubar, antara lain setelah Titiek Hamzah berkeras ingin menarik diri. Susy berusaha membujuk dengan mengatakan Dara Puspita sedang berada pada puncak karier dan sayang kalau harus bubar saat itu.</span></span><br />
<a href="http://www.tembang.com/profil/default.asp?i=154" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">sumber</a><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"> </span>cazchuz-want2sharehttp://www.blogger.com/profile/04133997143028095915noreply@blogger.com0Surabaya, Indonesia-7.2891660000000007 112.73439800000006-7.3720345000000007 112.60499050000006 -7.2062975000000007 112.86380550000005tag:blogger.com,1999:blog-7243804305737820601.post-56363492553786830382010-11-04T21:26:00.004+07:002012-03-01T14:17:08.917+07:00Latest MacBook<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"></div><div class="WordSection1"><blockquote style="font-size: large;"><blockquote><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsZQXDrvCGyrl_ytUDtz_3BE1wOOM9Qp5wP2eVsiir5Ic0gIIJ82yBrZ6ThzckadVnvPcSKSkZkiDhT57uYWawVpyX7nxotSvf5leXFHiOTakPzr5YXNF2fm9TP5-qJnxVAGrEjH_50W8/s1600/apple_macbook_white.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsZQXDrvCGyrl_ytUDtz_3BE1wOOM9Qp5wP2eVsiir5Ic0gIIJ82yBrZ6ThzckadVnvPcSKSkZkiDhT57uYWawVpyX7nxotSvf5leXFHiOTakPzr5YXNF2fm9TP5-qJnxVAGrEjH_50W8/s320/apple_macbook_white.jpg" width="320" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">‘The FaceTime application for Mac OS X means Mac users can make and receive FaceTime calls to and from iPhone and iPod touch users’</span></blockquote></blockquote><div class="MsoNormal" style="font-size: large; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 18px;">Steve Jobs ended months of speculation when he unveiled ‘one more thing’ at Apple’s Back to the Mac event. Describing the new MacBook Air, available with either an 11.6in or 13.3in screen, as ‘the first of a new generation of notebooks,’ he explained how the new machines represented what would happen if a MacBook and an iPad ‘hooked up’. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: large; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">The new MacBook Airs don’t have hard drives or SSDs. They use flash storage soldered directly onto the motherboard. This increases the space available for the battery, allowing the MacBook Air to have a battery life of five hours in the 11.6in model, and seven hours in the 13.in notebook when measured using Apple’s wireless productivity tests. Standby time for both models is 30 days. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: large; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">The new MacBook Air, like its predecessor, has a full-size keyboard. It also has a glass multi-touch trackpad, two USB 2 ports, a mini DisplayPort, an SD card slot, stereo speakers and a headphone jack. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: large; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">Both MacBooks Airs are 3mm thick at their thinnest point and the smaller of the two tips the scales at 1.06kg, while the 13.3in model weighs in at 1.32kg. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: large; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">The Core 2 Duo processors have clock speeds of 1.4GHz and 1.6GHz in the 11.6in notebook, and 1.86GHz and 2.13GHz in the larger one. Both come with 2GB of Ram and have Nvidia’s GeForce 320M graphics processor, which shares 256MB of Ram with main memory. Storage is 64GB or 128GB in the smaller model, and 128GB or 256GB in the larger one.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: large; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">The MacBook Airs have higher-resolution displays than their nearest equivalents, the 13in and 15in MacBook Pros: 1366 x 768 pixels and 1440 x 900 pixels respectively. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: large; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">The MacBook’s camera is now known as a FaceTime camera, as Apple has introduced a FaceTime application for Mac OS X, enabling Mac users to make and receive FaceTime calls to and from iPhone and iPod touch users.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: large; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt;">The MacBook Airs cost £849 (£723 ex VAT) and £999 (£850 ex VAT) for the 11.6in model with 64GB and 128GB storage respectively, and £1099 (£935 ex VAT) and £1349 (£1148 ex VAT) for the 13.3in version with 128GB and 256GB storage respectively. <a href="http://www.macuser.co.uk/"><span style="color: blue;">source</span></a><o:p></o:p></span></span></div></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit; font-size: medium;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" /> </span> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="font-size: large; line-height: normal;"><br />
</div>cazchuz-want2sharehttp://www.blogger.com/profile/04133997143028095915noreply@blogger.com0